Senin, 03 Agustus 2009

Syekh Siti Jenar Menyatu dengan Dzat (Ajal) 26

Syekh Siti Jenar Menyatu dengan Dzat (Ajal) 26

Oleh Herdi Pamungkas

“Maksud Syekh?” kerut Kebo Kenongo. “Samakah dengan yang saya dengar tentang Isra Mi’rajnya Nabi Muhammad?”

“Ya, namun berbeda.”

“Maksudnya?”

“Jika Rasulallah Isra Mi’raj dengan kehendak dan kekuasaan Allah. Sedangkan saya tidak.” ujar Syekh Siti Jenar.

“Saya kurang paham, Syekh?” Kebo Kenongo memijit keningnya.

“Ya, saya tidak bisa seperti Rasulallah. Sebab saya bukan beliau…” terang Syekh Siti Jenar. “Namun saya bisa menyatu dengan kekuatannya dan dzatnya. Hingga ketika saya menghendaki berada di pusat Negeri Demak dengan sekejap itu bukan persoalan yang mustahil.” tambahnya.

“Benarkah itu, Syekh?” Kebo Kenongo semakin mengkerutkan dahinya.

“Jika Ki Ageng Pengging ingin bukti, maka tataplah saya! Jangan pula Ki Ageng berkedip! Karena kepergian saya ke pusat kota Demak Bintoro bagaikan kedip, kembali pun dihadapan Ki Ageng seperti itu pula. Saya dari pusat Kota Demak Bintoro akan membawa makanan segar.” usai berkata-kata, samarlah wujud Syekh Siti Jenar, hingga akhirnya lenyap dari pandangan Kebo Kenongo.

“Lha,” Kebo Kenongo menggosok-gosok kedua matanya. “Benarkah yang sedang terjadi dan kuperhatikan ini?”

“Inilah makan segar dari pusat kota Demak Bintoro, Ki Ageng.”

“Lha, aih..aih..!” Kebo Kenongo terperanjat, ketika dihadapannya Syekh Siti Jenar sudah berdiri kembali seraya menyodorkan makanan hangat dengan bungkus daun pisang.

“Itulah yang bisa saya lakukan, Ki Ageng.” ujar Syekh Siti Jenar, seraya duduk bersila di atas hamparan tikar pandan, dihadapannya terhidang dua bungkus makanan hangat yang beralaskan daun pisang. “Sekarang marilah kita makan alakadarnya.”

“Ya,” Kebo Kenongo hanya menjawab dengan anggukan. “Saya tidak sanggup untuk memikirkannya, Syekh? Kenapa andika hanya dalam kedip pergi ke pusat kota Demak Bintroro untuk mendapatkan hidangan makan pagi. Padahal jika kita bejalan dari padepokan ini ke pusat kota Demak memakan waktu satu hari satu malam?”

Bersambung…………

Tidak ada komentar:

Posting Komentar